Tips Perawatan Pasien Leukimia oleh Keluarga Sendiri
Menjalani hari-hari bersama penyakit bernama leukimia tentu tidak mudah. Penderita mengetahui bahwa kesempatannya untuk sembuh sangat tipis. Jangankan bagi si penderita, keluarga dari penderita penyakit ini pun akan sulit menerima kenyataan yang ada dihadapannya. Akan tetapi, keluarga tetap harus menjadi penguat dan melakukan yang terbaik demi perawatan pasien leukimia tersebut.
Pihak keluarga harus senantiasa memberikan dukungan sebagai penyemangat bagi pasien yang menderita leukimia ini. Hal ini penting karena support secara emosional dari orang-orang terdekat dan dicintainya sangat dibutuhkan oleh penderita kanker jenis apapun. Oleh karena itu, mari simak beberapa tips tentang perawatan pasien untuk leukimia yang dapat dilakukan oleh keluarga.
Perawatan Pasien Leukimia Serta Pahami Penyakitnya
Sebagai orang terdekat dari pasien Leukimia atau kanker darah, keluarga perlu memahami tentang penyakit yang diderita pasien. Artinya, keluarga dan orang-orang terdekat dapat mencari tahu segala hal tentang penyakit ini baik dari internet atau artikel dan buku-buku terkait.
Hal lain yang dapat dilakukan adalah sering berkonsultasi dengan dokter dan mendengar penjelasannya dengan baik. Jika perlu, keluarga dapat membuat catatan-catatan tentang penyakit ini.
Ketahui Adanya Risiko Infeksi pada Pasien
Pasien yang telah divonis sebagai penderita leukimia, biasanya akan menjalani perawatan ekstra dan kemoterapi. Perlu diketahui bahwa kemoterapi dapat memberikan risiko infeksi seperti pneumonia atau flu. Risiko ini terjadi karena kemoterapi dilakukan untuk membunuh sel darah putih yang melawan infeksi dan sel kanker.
Selain diakibatkan oleh kemoterapi, pasien leukimia memang dapat mengalami risiko yang lebih bebar. Penyakit leukimia mengakibatkan sel darah putih yang diproduksi di sum sum tulang belakang tidak matang dengan baik.
Karenanya keluarga harus sadar akan beberapa gejala yang umumnya terjadi pada pasien. Biasanya gejala tersebut dapat berupa demam tinggi, sakit tenggorokan, sakit perut.
Mereka juga dapat mengalami kebingungan, dan sebagainya. Oleh sebab itu, keluarga hendaklah selalu mencuci tangan dengan bersih. Hal ini juga berlaku bagi pasien leukimia sendiri.
Pengertian
Untuk menghadapi pasien leukimia, keluarga harus lebih sabar dan pengertian. Terkadang bagi pasien yang terbiasa melakukan segala sesuatunya sendiri akan sulit untuk meminta bantuan orang lain.
Nah, keluarga harus pengertian dalam hal ini. Bantulah tanpa diminta, tapi jangan membuatnya tersinggung atau merasa tidak berguna. Selain itu, jangan lupa untuk terus mencari tahu tentang segala sesuatu terkait kebutuhan pasien.
Berikan Motivasi dengan Lebih Kreatif
Tidak dapat dipungkiri bahwa pasien penderita penyakit leukimia sangat membutuhkan motivasi. Untuk itu, keluarga harus siap memberikannya kepada pasien.
Agar suasana hati mereka dapat terjaga, keluarga hendaklah mencari cara-cara kreatif dalam memberikan motivasi tersebut. Hal ini dapat memberikan dorongan terhadap kekuatan dan daya tahan pasien.
Atasi Kejenuhan Rawat Inap
Pasien leukimia biasanya akan menghadapi masa perawatan di rumah sakit dalam waktu yang relatif lama. Tidak menutup kemungkinan akan adanya kejenuhan bagi pasien.
Untuk menghindari kejenuhan tersebut, keluarga dan orang terdekat dapat menciptakan kenyamanan bagi pasien di rumah sakit. Misalnya, keluarga dapat membawakan benda-benda kesukaannya, menghadirkan teman-teman ataupun sekadar foto atau video, bahkan menceritakan berbagai hal yang akan menyenangkan hati pasien.
Jadi, sebagai keluarga dari pasien yang menderita leukimia jangan sampai memperlihatkan kesedihan dihadapan pasien. Hal itu hanya akan menambah ketakutan mereka dalam menghadapi penyakit ini.